Menteri Pariwisata Beri Sambutan Penutup di BTN Fashion Week 2025, Pagelaran Ditutup Koleksi Elegan Batik Gobang Jakarta

Jakarta — BTN Fashion Week 2025 resmi berakhir dengan penuh kemeriahan pada Minggu (1/6) di Jakarta International Convention Center (JICC) Senayan. Di akhir rangkaian pagelaran, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia hadir memberikan sambutan penutup yang mengapresiasi kontribusi pelaku industri fashion dalam mendorong kekayaan budaya Indonesia ke panggung nasional dan internasional.

Dalam sambutannya, Menteri Pariwisata menyampaikan harapan agar momentum ini dapat terus berlanjut, sekaligus menjadi ruang strategis bagi desainer-desainer muda dan brand lokal untuk unjuk karya. “Fashion tidak hanya tentang gaya, tetapi juga bagian dari diplomasi budaya yang memperkenalkan keindahan Indonesia ke dunia. Terima kasih kepada seluruh desainer, pelaku industri kreatif, dan masyarakat yang telah mendukung acara ini,” ujar Menteri.

Sebagai penutup, panggung BTN Fashion Week 2025 ditutup dengan megah oleh koleksi terbaru dari Batik Gobang Jakarta. Menampilkan ragam busana batik modern dengan sentuhan klasik, koleksi ini mengusung konsep “Urban Heritage”, yang memadukan keindahan motif tradisional dengan potongan busana kontemporer.

Koleksi Batik Gobang tampil memukau lewat deretan busana pria dan wanita yang menonjolkan detail motif khas Betawi dan Jawa Barat, dikombinasikan dengan permainan warna-warna hangat seperti cokelat tanah, biru tua, dan merah marun. Aksen bordir tangan dan penggunaan material alami semakin memperkuat nuansa elegan namun tetap bersahaja.

Sorak tepuk tangan penonton memenuhi ruangan saat parade akhir busana berlangsung, menutup secara resmi seluruh rangkaian BTN Fashion Week 2025 yang sejak awal mengangkat tema “Ronakultura”, sebuah perayaan keberagaman budaya Nusantara dalam balutan mode modern.

Pagelaran ini diharapkan menjadi inspirasi sekaligus mendorong industri fashion Tanah Air untuk terus berkembang dan bersaing di pasar global, tanpa kehilangan identitas budaya lokal.