LONDON — Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menegaskan bahwa Rachel Reeves akan tetap menjabat sebagai Kanselir Keuangan untuk waktu yang lama, usai insiden emosional di ruang sidang parlemen, Rabu (2/7). Reeves terlihat menitikkan air mata saat Starmer membela kebijakan reformasi kesejahteraan pemerintah, di tengah tekanan politik menyusul pembatalan kebijakan yang meninggalkan lubang senilai 5 miliar pound dalam anggaran negara.
Dalam pernyataan kepada BBC Political Thinking Podcast, Starmer membantah kabar bahwa kondisi emosional Reeves berkaitan dengan kekacauan kebijakan atau konflik internal. “Dia telah menyampaikan bahwa itu adalah urusan pribadi, dan saya tidak akan membahas hal pribadi seorang kolega,” ujarnya. Starmer juga memuji kinerja Reeves yang dinilai telah membawa investasi masuk ke Inggris dalam jumlah rekor serta menciptakan kondisi bagi kenaikan upah nasional.
Tekanan Berat di Balik Kursi Kanselir
Insiden emosional Reeves terjadi di tengah debat panas di parlemen, ketika pemimpin oposisi menyindir ekspresi sedih Reeves dari bangku persidangan. “Lihatlah, Tuan Ketua, dia tampak benar-benar sengsara,” ujar pemimpin Partai Konservatif saat itu.
Kejadian ini berlangsung hanya sehari setelah pemerintah melakukan U-turn spektakuler terhadap kebijakan manfaat kesejahteraan, yang menuai kecaman tajam dari oposisi dan anggota parlemen partai sendiri. Beberapa anggota Partai Buruh bahkan terang-terangan menyebut posisi Reeves kini sangat rentan, menyebutnya sebagai “perisai manusia” atas kekeliruan politik perdana menteri.
Proyek Politik yang Masih Saling Mengikat
Meski diterpa krisis internal, Starmer menegaskan bahwa dirinya dan Reeves tetap satu visi. “Kami bekerja bersama, berpikir bersama, dan kami sejalan dalam proyek membangun ulang Partai Buruh untuk memenangkan pemilu serta mengubah negara,” tegasnya. Ia menyatakan bahwa proyek ini adalah hasil kolaborasi erat dirinya dan Reeves, dan menyangkal spekulasi bahwa politik berada di balik isu pribadi yang menimpa Reeves.
Menuju Isu NHS di Tengah Kekacauan Politik
Di tengah situasi genting ini, Starmer dijadwalkan kembali ke parlemen besok untuk membahas isu pelayanan kesehatan nasional (NHS), sebuah topik yang cenderung mampu menyatukan kubu Partai Buruh. Analis politik menilai perdana menteri saat ini sangat membutuhkan momentum baru guna meredam perpecahan internal yang kian tajam dalam beberapa hari terakhir.
“Ia butuh semua ‘lem politik’ yang bisa didapatkan saat ini,” ujar editor politik BBC, Chris Mason, menutup laporannya dari Westminster.
Artikel Terkait
Bom Perang Dunia II Ditemukan di Nagoya, Jepang: 1.800 Warga Dievakuasi
Kecelakaan Pesawat di Southend Airport, Inggris: Api Besar dan Asap Hitam Membumbung
Liverpool Menang 3-1 di Laga Penuh Emosi, Kenang Diego dan Andre Silva
Chelsea Bungkam PSG 3-0 di Final Piala Dunia Antarklub, Cole Palmer Bersinar