Jakarta, 28 Juni 2025 — Tiga bintang muda sinetron Ketika Cinta Memanggilmu, Antonio Blanco Jr., Cakrawala Airawan, dan Agatha Valerie, berbagi cerita tentang proses panjang di balik penampilan natural mereka di layar kaca. Dalam sebuah wawancara usai syuting, ketiganya sepakat bahwa apa yang terlihat di layar merupakan hasil dari perjalanan waktu, koreksi diri, dan proses pendalaman karakter yang terus mereka lakukan sejak awal produksi.
Antonio Blanco Jr. mengaku bahwa meski sering mendapat pujian penonton karena aktingnya terlihat natural, dirinya masih merasa banyak hal yang perlu diperbaiki. “Aku pribadi sih masih ngerasa banyak banget kekurangan. Tapi kalau menurut penonton natural, ya terima kasih. Prosesnya ya banyak ngulik, lihat tayangan, terus koreksi diri,” ujar Antonio.
Senada dengan Antonio, Cakrawala Airawan juga mengatakan bahwa karakter yang ia perankan perlahan sudah menjadi bagian dari kesehariannya. “Selama hampir setahun ini, kita jalani hari sebagai diri sendiri dan karakter. Lama-lama karakter itu kayak hidup dalam keseharian kita. Jadi ya kalau dibilang natural, mungkin karena jam terbang dan proses itu,” jelasnya.
Agatha Valerie pun menambahkan bahwa setiap pemain memiliki momen insecure masing-masing. Namun, seiring waktu dan konsistensi, mereka mulai terbiasa dan mampu membawakan karakter dengan lebih lepas. “Kadang kita juga insecure, kadang ngerasa nggak natural. Tapi karena sudah memerankan peran ini cukup lama, akhirnya bisa lebih paham dan menguasai karakter masing-masing,” katanya.
Ketiganya juga sepakat bahwa kebiasaan menonton tayangan mereka sendiri, meski hanya cuplikan atau klip pendek, sangat membantu untuk mengevaluasi dan memperbaiki akting di adegan-adegan berikutnya.
Ketika Cinta Memanggilmu yang tayang di SCTV setiap malam, memang menjadi salah satu sinetron favorit saat ini, tak hanya karena kisahnya yang emosional, tetapi juga berkat chemistry alami para pemainnya. Proses panjang di balik layar yang mereka ceritakan menjadi bukti bahwa akting yang baik memang lahir dari ketekunan dan proses yang tidak instan.
Artikel Terkait
Menjelajah Bali yang Sesungguhnya: Kisah Perjalanan Camper Van dari Prancis ke Pulau Dewata
Bom Perang Dunia II Ditemukan di Nagoya, Jepang: 1.800 Warga Dievakuasi
Kecelakaan Pesawat di Southend Airport, Inggris: Api Besar dan Asap Hitam Membumbung
Liverpool Menang 3-1 di Laga Penuh Emosi, Kenang Diego dan Andre Silva