Tokyo, Jepang – Dalam momen yang disebut banyak pengamat sebagai “final untuk sejarah”, sprinter muda Jamaika Oblique Seville akhirnya menuntaskan penantian panjang negaranya untuk kembali menjuarai nomor 100 meter putra di Kejuaraan Dunia Atletik.
Di lintasan Tokyo yang penuh sesak oleh sorak-sorai ribuan penonton, Seville tampil luar biasa, mengalahkan favorit kuat asal Amerika Serikat Noah Lyles dan rekan senegaranya Kashane Thompson, dua nama yang paling diunggulkan jelang final. Dengan catatan waktu 9,86 detik, Seville memastikan dirinya menjadi sprinter Jamaika pertama yang merebut gelar dunia sejak Usain Boltpada tahun 2015.
“10 detik untuk membayar kerja keras selama bertahun-tahun,” ucap komentator ketika Seville menembus garis finis — menggambarkan betapa panjang dan berat perjalanan sang atlet muda yang dulu kerap tersingkir di semifinal.
“Saya belajar dari kesalahan tahun lalu,” ujar Seville usai lomba. “Tahun ini saya berkata pada diri sendiri, ini saatnya saya, dan tak seorang pun akan mengambil momen ini.”
Kemenangan ini terasa makin istimewa karena diraih di depan mata legenda Usain Bolt, yang hadir langsung menyaksikan laga di stadion. Usai lomba, Seville sempat menatap ke arah tribun tempat Bolt berdiri, lalu menepuk dadanya — seolah menandai tongkat estafet kejayaan sprint Jamaika yang kini berpindah tangan.
“Pelatih saya adalah pelatih Bolt, dan saya tahu beliau sangat bangga. Ia pernah bilang saya akan jadi juara, dan malam ini saya membuktikannya,” tambah Seville dengan mata berbinar.
Kemenangan Seville bukan hanya kemenangan individu, tapi juga kebangkitan sprint Jamaika di tengah dominasi pelari-pelari Amerika beberapa tahun terakhir. Dengan gaya yang tenang, start yang semakin konsisten, dan mental baja, Seville menegaskan dirinya sebagai penerus sah warisan kecepatan dari tanah Kingston.
Sementara itu, Noah Lyles yang finis kedua tetap memberi selamat dengan sportif. “Dia pantas menang. Malam ini milik Jamaika,” ujarnya singkat.
Dunia atletik pun menyambut lahirnya raja baru sprint. Usain Bolt sendiri, dalam wawancara pascalomba, hanya berkata,
“Aku tahu dia akan melakukannya. Dia siap. Jamaika kembali berkuasa.”
Malam bersejarah itu menegaskan satu hal: era baru sprint dunia resmi dimulai — dan namanya adalah Oblique Seville.
Artikel Terkait
Presiden Prabowo dan PM Albanese Umumkan Perjanjian Keamanan Baru Australia–Indonesia di Kapal HMAS Canberra
RM Yakinkan Fans: BTS Siap Comeback 2026, Album Baru Disebut “Luar Biasa”
Promotor Johnson: Konser 30 Tahun Opick Adalah Berkah, Karya Spiritual yang Menyentuh Semua Kalangan
Prambanan Jazz Festival Masuk Nominasi Indonesian Music Awards 2025, Anas Syahrul Alimi: “Langkah Penting bagi Ekosistem Musik Tanah Air”