Jakarta — Isu kesehatan reproduksi, khususnya soal infeksi Human Papillomavirus (HPV), jadi salah satu topik hangat dalam talkshow kesehatan di ajang Jakarta X Beauty 2025 yang digelar di Jakarta International Convention Center (JICC), Sabtu (5/7/2025).
Acara yang menghadirkan Dr. Yudo Irawan, Sp.DV bersama pegiat edukasi kesehatan Kusuma ini membahas tuntas soal mitos, fakta, dan urgensi vaksinasi HPV di Indonesia. Sebab, hingga kini masih banyak masyarakat yang belum memahami sepenuhnya bahaya infeksi HPV dan potensi kankernya.
“Banyak yang belum tahu, bahkan ada yang salah paham. Padahal HPV bisa menyebabkan penyakit mulai dari yang ringan sampai kanker, terutama kanker serviks. Ini bukan cuma urusan perempuan saja, laki-laki juga bisa terinfeksi,” ujar Dr. Yudo di depan ratusan peserta talkshow.
Kusuma, sebagai perwakilan komunitas edukasi Katanya Tabu, juga memaparkan hasil survei di kalangan anak muda soal HPV. “Faktanya, masih banyak yang percaya mitos soal HPV, misalnya vaksinnya bisa bikin mandul atau hanya untuk yang sudah menikah. Padahal itu hoaks. Kemenkes RI bahkan sudah klarifikasi soal ini,” tegasnya.
Dr. Yudo menambahkan bahwa vaksinasi HPV idealnya dilakukan sejak usia 9 tahun, jauh sebelum aktif secara seksual. Meski begitu, vaksinasi tetap dianjurkan untuk siapa saja yang belum pernah divaksin. “Nggak ada kata terlambat. Lebih baik sekarang daripada tidak sama sekali. Karena risiko kanker bisa muncul 10 hingga 20 tahun setelah terinfeksi,” katanya.
Selain soal vaksinasi, talkshow ini juga membahas cara penularan HPV dan pentingnya menjaga kebersihan, termasuk di toilet umum. Dr. Yudo menekankan, rute utama penularan memang kontak seksual, tapi lingkungan yang kotor tetap berisiko, meski kecil, jika kebersihan pribadi tidak dijaga.
Talkshow ini mendapat sambutan antusias dari pengunjung Jakarta X Beauty 2025. Banyak peserta yang mengaku baru tahu bahwa HPV juga bisa menyerang pria, serta bahwa vaksinasi sejak dini bisa menyelamatkan dari risiko kanker di kemudian hari.
Acara edukatif ini diharapkan bisa jadi langkah awal untuk meningkatkan awareness masyarakat soal HPV sekaligus membasmi mitos-mitos yang masih beredar di masyarakat.
Artikel Terkait
Bom Perang Dunia II Ditemukan di Nagoya, Jepang: 1.800 Warga Dievakuasi
Kecelakaan Pesawat di Southend Airport, Inggris: Api Besar dan Asap Hitam Membumbung
Liverpool Menang 3-1 di Laga Penuh Emosi, Kenang Diego dan Andre Silva
Chelsea Bungkam PSG 3-0 di Final Piala Dunia Antarklub, Cole Palmer Bersinar