Ketapang, 4 Juli 2025 — Dalam rangka mendukung operasi SAR KMP. Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di perairan Selat Bali, Ketapang–Gilimanuk, TNI Angkatan Laut (TNI AL) mengerahkan sejumlah unsur alutsista untuk membantu proses pencarian dan evakuasi korban. Hal ini disampaikan langsung oleh Deputi Pencarian, Pertolongan dan Kesiapsiagaan BNPP/Basarnas, Laksda TNI (Purn) Ribut Eko Suyatno, dalam rapat rencana operasi lanjutan SAR yang digelar di Kantor Pelabuhan ASDP Ketapang, Jumat (4/7).
Dalam rapat tersebut, diputuskan bahwa TNI AL menurunkan KRI Teluk Ende (TLE-517), KRI Tongkol (TKL-813), pesawat CN-235, KAL Sambulungan, serta Patkamla Payaman dari Lanal Banyuwangidan unsur Lanal Denpasar. Selain itu, operasi SAR juga dibantu unsur dari Basarnas, Polairud, KPLP, BMKG, KNKT, nelayan setempat, serta kementerian dan pemerintah daerah terkait.
Hingga Jumat malam, dari 65 ABK dan penumpang yang berada di atas KMP. Tunu Pratama Jaya, sebanyak 35 orang berhasil ditemukan yang terdiri dari 29 orang selamat dan 6 orang meninggal dunia. Sementara 30 orang lainnya masih dalam proses pencarian.
Deputi Pencarian, Pertolongan dan Kesiapsiagaan BNPP/Basarnas juga memaparkan kronologi kejadian serta menegaskan bahwa operasi SAR lanjutan akan diperkuat dengan patroli pantai dan penambahan unsur laut dan udara. “Hasil rapat koordinasi dan evaluasi SAR memutuskan adanya tambahan kekuatan, yakni KRI Teluk Ende, KRI Tongkol, dan CN-235 untuk memperluas area pencarian,” ujar Laksda TNI (Purn) Ribut Eko Suyatno.
Sementara itu, Danguspurla Koarmada II Laksma TNI Endra Hartono, S.H., M.Han. menyampaikan bahwa pihaknya telah mengoordinasikan unsur dari Lanal Banyuwangi dan Lanal Denpasar untuk memperkuat pencarian laut. “Kami menyiagakan unsur-unsur utama di titik-titik strategis, termasuk sektor Selatan yang menjadi lokasi temuan korban terbanyak,” jelasnya.
Komandan Lanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Muhamad Puji Santoso, M.Sc., selaku On-Scene Coordinator (OSC), menegaskan bahwa sektor pencarian laut akan diprioritaskan ke arah Selatan perairan Selat Bali. “Kami akan tempatkan KRI Teluk Ende di bagian Timur Pulau Bali karena kemarin di sektor itu korban paling banyak ditemukan,” ujarnya.
Selain unsur TNI AL, operasi SAR juga didukung 2 unit KN, 1 unit RHIB, dan 1 helikopter Basarnas, 1 KN KPLP, serta unit RHIB dan helikopter dari Polairud. Upaya pencarian masih terus dilakukan dengan dukungan penuh dari semua pihak.
Kegiatan ini turut dihadiri Dirjen Perhubungan Laut, Deputi Pencarian, Pertolongan dan Kesiapsiagaan BNPP/Basarnas, Danguspurla Koarmada II, Dandim 0825/Banyuwangi, Direktur Meteorologi Maritim BMKG, KNKT, serta perwakilan ASDP Ketapang dan stakeholder terkait lainnya.
Keterlibatan TNI AL dalam misi kemanusiaan ini merupakan bagian dari pelaksanaan tugas pokok TNI AL dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP). Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali sebelumnya menegaskan bahwa prajurit TNI AL akan selalu hadir dan bersinergi dalam setiap operasi penyelamatan dan penanganan kondisi darurat di laut, sebagai bentuk komitmen terhadap keamanan, keselamatan pelayaran, dan kepedulian terhadap masyarakat maritim Indonesia.
Artikel Terkait
Menjelajah Bali yang Sesungguhnya: Kisah Perjalanan Camper Van dari Prancis ke Pulau Dewata
Bom Perang Dunia II Ditemukan di Nagoya, Jepang: 1.800 Warga Dievakuasi
Kecelakaan Pesawat di Southend Airport, Inggris: Api Besar dan Asap Hitam Membumbung
Liverpool Menang 3-1 di Laga Penuh Emosi, Kenang Diego dan Andre Silva