Mariah Carey Siap Guncang Indonesia Lewat Konser “The Celebration of Mimi” Oktober 2025 Telah dibuka Grace Cafe dan Resto di Jalan Kemang X Jakarta Selatan Toko Obat Mutiara Sakti, ITC Permata Hijau Jakarta Selatan

Musim Panas Ramai Turis Amerika ke Eropa, Tapi Minat ke AS Menurun Tajam

- Jum'at, 04/07/2025
 Musim Panas Ramai Turis Amerika ke Eropa, Tapi Minat ke AS Menurun Tajam
Dok CNA

PARIS — Musim panas selalu menjadi puncak kedatangan wisatawan asal Amerika ke Eropa, dengan Prancis, Italia, dan Inggris tetap menjadi destinasi favorit antara bulan Juni hingga September. Namun menariknya, tren sebaliknya terjadi di rute seberang Atlantik. Permintaan warga Eropa untuk berkunjung ke Amerika Serikat justru mengalami penurunan signifikan.

Menurut laporan analis penerbangan terbaru, pemesanan tiket ke Amerika Serikat untuk bulan Juli tercatat mengalami penurunan hingga 13% dibandingkan tahun lalu. Beberapa maskapai Eropa pun mulai memangkas tarif penerbangan lintas Atlantik akibat merosotnya permintaan.

“Sekarang harga tiket ke AS justru sangat murah, tapi banyak orang Eropa merasa ragu bepergian ke sana. Mereka khawatir dengan kondisi sosial dan politik yang mungkin kurang ramah terhadap wisatawan asing, terutama sejak beberapa kebijakan kontroversial soal imigrasi dan hak minoritas,” ungkap seorang pelaku industri wisata.

Selain itu, berbagai travel advisory dari beberapa negara juga memperingatkan warganya bahwa Amerika Serikat saat ini mungkin bukan destinasi wisata paling ramah bagi pelancong asing.

Sementara itu di Eropa, kota-kota seperti Paris, Roma, Venesia, dan London mengalami tantangan berbeda — yaitu kelebihan permintaan wisatawan yang menyebabkan kapasitas hotel mulai penuh sesak. Tom Jenkins dari European Tourism Association menyebut kondisi ini sebagai tantangan baru bagi sektor pariwisata di Eropa.

“Beberapa destinasi populer mulai mengalami keterbatasan kapasitas. Di satu sisi ini positif bagi bisnis, tapi bisa jadi masalah untuk kenyamanan wisatawan,” kata Jenkins.

Di sisi lain, tren wisatawan dari Asia pun turut bergeser. Negara-negara seperti Jepang dan Tiongkokmasih belum kembali ke angka kunjungan seperti sebelum pandemi dan konflik Rusia-Ukraina. Sebaliknya, justru negara-negara seperti India, Indonesia, dan Vietnam menunjukkan lonjakan minat wisata ke Eropa sepanjang musim panas 2025 ini.

Sebuah survei yang dilakukan European Travel Commission pada Juni 2025 menemukan bahwa 72% responden asal Tiongkok berencana ke Eropa musim panas ini, naik dari tahun sebelumnya. Meski begitu, jumlah wisatawan yang berencana menghabiskan lebih dari USD 230 per hari justru turun 11%.

“Penurunan anggaran wisata ini cukup terasa, terutama di kalangan turis dari China dan Amerika,” jelas laporan tersebut.

Kini, dengan dimulainya puncak musim liburan Juli–Agustus, pelaku industri wisata Eropa berharap bisa memanfaatkan momentum ini sebaik-baiknya — terlebih dengan melemahnya minat wisatawan global ke Amerika Serikat.

Tags

Artikel Terkait

Terkini