BANYUWANGI — Tim Gabungan Pangkalan TNI AL (Lanal) Banyuwangi bergerak cepat membantu proses evakuasi KMP. Tunu Pratama Jaya yang mengalami insiden blackout dan akhirnya tenggelam di perairan Selat Bali, Kamis (3/7/2025).
Insiden bermula pada Rabu (2/7/2025), saat kapal penyeberangan tersebut berangkat dari Pelabuhan ASDP Ketapang, Banyuwangi, menuju Pelabuhan ASDP Gilimanuk, Bali. Kapal itu mengangkut 53 penumpang, 12 kru kapal, dan 22 unit kendaraan.
Sekitar satu jam perjalanan, komunikasi radio di kanal CH 16 dan CH 17 mencatat adanya kode merah dari nahkoda kapal kepada Tim Local Port Service (LPS) Pelabuhan ASDP Gilimanuk. Dilaporkan bahwa KMP. Tunu Pratama Jaya mengalami kebocoran mesin.
Tak lama berselang, kapal mengalami blackout di tengah laut. Tim penyelamat RIB (Rigid Inflatable Boat) dikerahkan untuk membantu, namun cuaca buruk dan gelombang tinggi sekitar 2,5 meter menghambat upaya evakuasi. Kondisi makin memburuk saat kapal dilaporkan terbalik dan hanyut.
Merespons kondisi darurat tersebut, Tim SAR Gabungan yang terdiri dari prajurit Lanal Banyuwangi, Polairud Polres Banyuwangi, dan Basarnas Banyuwangi segera mengerahkan sejumlah armada, termasuk KAL Sembulungan, RHIB, Speedboat milik Lanal, Kapal Polairud, dan Sea Rider Basarnas.
Evakuasi berlangsung dramatis di tengah cuaca buruk. Sebanyak empat korban berhasil menyelamatkan diri lebih dahulu menggunakan sekoci. Hingga Kamis sore, data sementara mencatat 31 korban berhasil dievakuasi ke Posko Gilimanuk, sementara lima korban lainnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Komandan Lanal Banyuwangi Kolonel Laut (P) Bayu Dwi Purnomo menyampaikan bahwa kehadiran prajurit TNI AL dalam operasi SAR ini merupakan wujud nyata perintah Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali agar prajurit Jalasena selalu sigap membantu masyarakat yang membutuhkan pertolongan.
“Prioritas kami adalah penyelamatan nyawa manusia. Seluruh unsur kami kerahkan semaksimal mungkin di tengah tantangan cuaca buruk,” ujar Kolonel Bayu.
Hingga berita ini diturunkan, upaya pencarian terhadap sisa korban masih terus dilakukan di area perairan Selat Bali. Tim SAR Gabungan tetap bersiaga, sementara penyelidikan terkait penyebab pasti insiden juga tengah berjalan.
Artikel Terkait
Menjelajah Bali yang Sesungguhnya: Kisah Perjalanan Camper Van dari Prancis ke Pulau Dewata
Bom Perang Dunia II Ditemukan di Nagoya, Jepang: 1.800 Warga Dievakuasi
Kecelakaan Pesawat di Southend Airport, Inggris: Api Besar dan Asap Hitam Membumbung
Liverpool Menang 3-1 di Laga Penuh Emosi, Kenang Diego dan Andre Silva