SITUBONDO — Latihan Bersama (Latma) Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) 2025 antara TNI Angkatan Laut, US Navy, dan US Marine Corps (USMC) resmi ditutup pada Minggu (29/6). Upacara penutupan digelar di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) 5 Banongan, Situbondo, dipimpin Komandan Satuan Kapal Eskorta (Dansatkor) Koarmada II Kolonel Laut (P) I Gede Putu Iwan, mewakili Panglima Koarmada II Laksda TNI I G. P. Alit Jaya, S.H., M.Si, bersama Expeditionary Strike Group Seven Capt Adam Bellin.
Penutupan latihan ini diawali dengan peninjauan kegiatan sosial Medical Civic Action Program (MEDCAP) di Balai Desa Sumber Anyar, yang memberikan layanan pengobatan umum kepada 200 warga, donor darah untuk 150 peserta, khitan massal bagi 50 anak, serta pembagian 200 paket sembako kepada masyarakat sekitar.
Selain itu, rombongan juga meninjau program Engineering Civic Action Program (ENCAP) berupa renovasi SDN IV Sumberwaru. Program ini menjadi wujud nyata kontribusi kedua negara dalam meningkatkan fasilitas pendidikan di wilayah pesisir.
Usai meninjau kegiatan sosial, Dansatkor Koarmada II bersama Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo menyaksikan demonstrasi Demolisi Bawah Air (Divex WG) yang dilakukan oleh prajurit Dislambair Koarmada II bersama personel US Navy di Pantai Banongan.
Dari aspek latihan tempur laut, tiga unsur KRI yakni KRI I Gusti Ngurah Rai-332, KRI Frans Kaisiepo-368, dan KRI Sampari-628 berkolaborasi dengan USS Curtis Wilbur (DDG 54) dan pesawat intai maritim P-8 Poseidon milik US Navy. Beragam serial latihan dilaksanakan, mulai dari CASEX A-4, AAROFEX, Flashex, GUNEX, Photoex, Medevac, hingga Sailing Pass, yang memperlihatkan tingkat interoperabilitas dan kesiapan tempur kedua angkatan laut.
Dalam amanat yang dibacakan Dansatkor Koarmada II, Pangkoarmada II Laksda TNI I G. P. Alit Jayamenyampaikan apresiasi atas dedikasi seluruh pihak yang terlibat. “Latihan ini tidak hanya mencerminkan kesiapan militer, tetapi juga komitmen kita terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan perlindungan masyarakat,” tegasnya.
Latma CARAT 2025 menjadi penanda penting bahwa kerja sama militer antara Indonesia dan Amerika Serikat tidak sekadar berfokus pada aspek pertahanan, tetapi juga memberikan dampak langsung bagi masyarakat melalui program-program sosial dan kemanusiaan.
Di kesempatan terpisah, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Alikembali menekankan pentingnya meningkatkan kesiapan dan kesiapsiagaan seluruh prajurit TNI AL untuk menghadapi berbagai potensi ancaman. “Melalui latihan ini, kita tidak hanya memperdalam interoperabilitas, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kerja sama, profesionalisme, dan solidaritas di tengah dinamika keamanan maritim global yang terus berkembang,” ungkap Kasal.
Latihan CARAT 2025 resmi berakhir, namun semangat kolaborasi dan penguatan persahabatan antar kedua negara diyakini akan terus berlanjut di berbagai medan tugas dan misi kemanusiaan ke depannya.
Artikel Terkait
Bom Perang Dunia II Ditemukan di Nagoya, Jepang: 1.800 Warga Dievakuasi
Kecelakaan Pesawat di Southend Airport, Inggris: Api Besar dan Asap Hitam Membumbung
Liverpool Menang 3-1 di Laga Penuh Emosi, Kenang Diego dan Andre Silva
Chelsea Bungkam PSG 3-0 di Final Piala Dunia Antarklub, Cole Palmer Bersinar