New Jersey, AS — Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menarik perhatian publik setelah memberikan pernyataan langsung kepada awak media sesaat setelah mendarat di Trump National Golf Club, Bedminster, New Jersey, Jumat (21/6) waktu setempat. Dalam sesi tersebut, Trump menanggapi berbagai isu global mulai dari ketegangan antara Israel dan Iran, konflik di Ukraina, kebijakan imigrasi, hingga kontribusi anggaran pertahanan negara-negara NATO.
Ultimatum Dua Minggu untuk Iran
Di hadapan wartawan, Trump menyebut bahwa Iran kini memiliki waktu maksimal dua minggu untuk merespons situasi yang memanas di kawasan. “Kita akan lihat apa yang terjadi, tapi saya kira dua minggu adalah batas maksimal,” ujar Trump. Ia menegaskan bahwa opsi militer tetap tersedia, meskipun ia masih berharap solusi diplomatik dapat tercapai.
Sikap soal Israel dan Potensi Serangan
Saat ditanya apakah dirinya akan meminta Israel menghentikan serangan ke Iran, Trump bersikap hati-hati. “Sulit meminta mereka berhenti saat mereka sedang unggul. Israel saat ini berada dalam posisi lebih baik daripada Iran,” ungkapnya.
Trump juga merespons usulan mantan anggota Kongres Matt Gaetz yang mengusulkan kesepakatan pengawasan nuklir bersama Israel dan Iran. Menanggapi itu, Trump berseloroh bahwa dirinya layak menerima Nobel Perdamaian atas peran-peran diplomatiknya di sejumlah konflik internasional seperti Abraham Accords, Rwanda, dan India-Pakistan.
Tanggapan terhadap Program Nuklir Iran
Mantan presiden tersebut kembali menyatakan skeptis terhadap alasan Iran memiliki program nuklir sipil, mengingat cadangan minyak besar yang dimiliki negara itu. “Sulit dipercaya mereka butuh nuklir untuk energi sipil, sementara mereka duduk di atas salah satu cadangan minyak terbesar di dunia,” tegas Trump.
Ia juga memperingatkan soal potensi ancaman terhadap aset-aset AS di luar negeri jika ketegangan berlanjut, sembari menegaskan bahwa AS terus memantau situasi secara ketat.
Kritik NATO dan Isu Imigrasi
Trump kembali melontarkan kritik kepada sejumlah negara anggota NATO, khususnya Spanyol dan Kanada, yang menurutnya belum memenuhi kewajiban anggaran pertahanan. “Spanyol dan Kanada selalu jadi penyumbang rendah. NATO harus bertindak tegas soal itu,” katanya.
Di bidang imigrasi, Trump menegaskan dukungannya kepada komunitas petani AS, namun tetap mengedepankan penegakan hukum terhadap imigran ilegal yang memiliki catatan kriminal. “Kita harus keluarkan para kriminal, tapi juga tidak boleh menyakiti para petani kita,” tambahnya.
Sindir Senator Graham dan Pompeo soal Ukraina
Soal situasi di Ukraina, Trump menyindir Senator Lindsey Graham dan mantan Menlu Mike Pompeoyang dinilainya justru memperkeruh keadaan. “Orang-orang harus hati-hati dengan ucapannya. Mulut itu bisa mendatangkan masalah besar,” ucap Trump, seperti dikutip dari BBC News.
Ia juga menyebut keberhasilannya meredam kerusuhan di Los Angeles beberapa tahun lalu, serta menyinggung isu pelarangan operasi ganti kelamin bagi anak di bawah umur, yang menurutnya tengah dibahas serius di Kongres.
Antara Diplomasi dan Opsi Militer
Meski membuka peluang dialog, Trump menegaskan bahwa opsi militer tetap berada di meja. Menurut laporan dari sumber di Gedung Putih, Trump saat ini menunggu kedatangan seluruh aset militer AS di kawasan Timur Tengah sebelum mengambil keputusan akhir. Ia juga tengah mempertimbangkan penggunaan senjata penghancur bunker seberat 30.000 pon, yang meski telah diuji coba, belum pernah digunakan dalam medan perang sesungguhnya.
Situasi di kawasan diperkirakan masih akan terus berkembang dalam beberapa pekan ke depan, dengan opsi diplomatik dan militer yang sama-sama terbuka.T
Artikel Terkait
Bom Perang Dunia II Ditemukan di Nagoya, Jepang: 1.800 Warga Dievakuasi
Kecelakaan Pesawat di Southend Airport, Inggris: Api Besar dan Asap Hitam Membumbung
Liverpool Menang 3-1 di Laga Penuh Emosi, Kenang Diego dan Andre Silva
Chelsea Bungkam PSG 3-0 di Final Piala Dunia Antarklub, Cole Palmer Bersinar