Jakarta, 18 Juni 2025 — Polemik yang melibatkan aktris Kimberly Ryder dengan pihak terlapor, Edward, memasuki babak baru. Ditemui di Polres Jakarta Selatan pada Rabu (18/6), kuasa hukum Kimberly, Machi Achmad, menyampaikan harapan agar masalah ini segera bisa diselesaikan secara baik-baik.
Machi mengungkapkan bahwa pihaknya terbuka untuk mencabut laporan, asalkan ada itikad baik dari pihak Edward untuk datang bertemu dan membicarakan berbagai hal yang belum tuntas.
“Ayo datang ketemu, supaya semuanya cepat selesai dan kita bisa sama-sama jalani hidup lebih tenang. Dari dulu kan sebenarnya kita juga sudah beberapa kali minta ketemu. Boleh saja kita cabut laporan, tapi ya ngobrol dulu dong. Biar kita cari jalan keluar yang terbaik, ada kesepakatan tertulis, dan semua pihak enak,” tegas Machi kepada awak media.
Ia juga menjelaskan bahwa ada sejumlah poin penting yang harus dibicarakan, mulai dari soal hak asuh anak, kepemilikan rumah di Bali, hingga kendaraan yang diduga menjadi salah satu barang sengketa.
“Ada beberapa poin yang dulu pernah disampaikan kuasa hukum sebelumnya, tapi itu semua harus dituangkan dalam perjanjian. Gimana bisa dituangkan kalau ketemu saja tidak mau? Ini kan soal hak anak juga, soal rumah, soal mobil… semua itu harus dibicarakan supaya jelas dan tidak menimbulkan masalah di kemudian hari,” lanjut Machi.
Saat disinggung soal keberadaan Edward yang hingga kini belum diketahui pasti, Machi mengaku sudah berupaya mencari informasi.
“Ya kami cari tahu, katanya sudah tahu keberadaannya. Tapi saat disurati polisi, suratnya malah kembali lagi. Makanya kami mohon pihak Polres Jakarta Selatan bisa cek langsung alamatnya, apakah benar dia tinggal di situ atau tidak. Kalau via surat saja ya bisa saja enggak sampai,”ujarnya.
Meski begitu, Machi menegaskan status Edward saat ini belum bisa dikategorikan sebagai buronan, karena masih dalam tahap penyelidikan.
“Belum bisa dibilang buron, karena unsur pidana-nya juga belum terbukti. Polisi masih mencari tahu soal mobil itu, apakah dijual, digadaikan, atau dipinjamkan. Kalau ternyata diam-diam dijual tanpa sepengetahuan klien kami, baru nanti bisa diproses lebih lanjut,” jelasnya.
Sementara itu, Kimberly Ryder mengaku lebih merasa lelah secara emosional dibanding kerugian materi.
“Lebih ke pikiran sih… kayak unfinished business aja gitu. Masalahnya enggak selesai-selesai, ya jadinya kita juga enggak tenang. Padahal kalau ketemu ngobrol, kan bisa diselesaikan baik-baik, enak buat semuanya, dia juga bisa punya kesempatan ketemu anak-anak,” ungkap Kimberly.
Kasus ini telah berjalan lebih dari setahun tanpa titik temu. Kimberly berharap semua pihak bisa menurunkan ego dan mencari solusi bersama demi kebaikan semua pihak, terutama untuk anak-anak.
Artikel Terkait
Menjelajah Bali yang Sesungguhnya: Kisah Perjalanan Camper Van dari Prancis ke Pulau Dewata
Bom Perang Dunia II Ditemukan di Nagoya, Jepang: 1.800 Warga Dievakuasi
Kecelakaan Pesawat di Southend Airport, Inggris: Api Besar dan Asap Hitam Membumbung
Liverpool Menang 3-1 di Laga Penuh Emosi, Kenang Diego dan Andre Silva