Mariah Carey Siap Guncang Indonesia Lewat Konser “The Celebration of Mimi” Oktober 2025 Telah dibuka Grace Cafe dan Resto di Jalan Kemang X Jakarta Selatan Toko Obat Mutiara Sakti, ITC Permata Hijau Jakarta Selatan

Irene Umar: Perempuan Indonesia Zaman Now Tak Lagi Peduli Angka, Siap Berdaya di Era Digital

- Selasa, 10/06/2025

Jakarta, 10 Juni 2025 — Semangat pemberdayaan perempuan Indonesia kembali digaungkan dalam acara KAO Indonesia 40th Anniversary Media Talkshow bertajuk “Kirei Lifestyle Innovation: Empowering Women, Elevating Lives”, yang digelar di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (10/6/2025).

Dalam kesempatan tersebut, pengusaha sekaligus penggerak komunitas kreatif, Irene Umar, menyampaikan pandangannya tentang posisi perempuan Indonesia masa kini. Menurutnya, perempuan zaman sekarang sudah jauh berbeda dibandingkan generasi sebelumnya.

“Perempuan sekarang itu enggak peduli angka, enggak peduli latar belakang. Di sini banyak yang muda-muda, yang penting jiwanya muda, aktif, dan enggak ragu untuk mengekspresikan diri,” ujar Irene.

Irene menilai bahwa kreativitas perempuan Indonesia telah menjadi sumber inspirasi dan healing di tengah dinamika sosial. Ia juga menegaskan pentingnya perempuan untuk tidak lagi terjebak stigma sosial saat menunjukkan ide, karya, maupun kemampuan di ruang publik.

“Kreativitas itu bisa lahir dari mana saja. Saya lihat tadi ada yang duduk diam, tapi ada juga yang asik goyang sendiri. Itu artinya, perempuan Indonesia sudah berani tampil dan mengekspresikan dirinya tanpa takut dinilai,” tambahnya.

Sementara itu, dalam talkshow yang sama, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif juga menjelaskan peran pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup dan memberdayakan perempuan Indonesia, khususnya di sektor digital. Salah satunya melalui program Emak-Emak Matic (Melek Teknologi), yang membekali ibu-ibu di berbagai daerah agar bisa memanfaatkan ponsel pintar sebagai sumber penghasilan.

“Program ini awalnya fokus pada ibu-ibu rumah tangga atau single moms yang sebelumnya hanya pakai HP untuk komunikasi. Sekarang mereka kami latih untuk memanfaatkannya sebagai alat mencari pendapatan tambahan,” jelasnya.

Wamen Ekraf juga menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan pemberdayaan perempuan yang berkelanjutan. Ia menyebut konsep Hexa Helix yang menggabungkan peran pemerintah, swasta, komunitas, media, akademisi, dan masyarakat menjadi kunci mencapai visi Indonesia Emas 2045.

“Enggak bisa hanya pemerintah jalan sendiri. Swasta, media, komunitas, semua harus bersinergi. Pak Prabowo di kabinet kali ini tegas, enggak boleh ada ego sektoral. Visi kita cuma satu: Indonesia,” tandasnya.

Acara talkshow yang digelar dalam rangka perayaan 40 tahun KAO Indonesia ini diharapkan mampu menjadi inspirasi bagi perempuan Indonesia untuk terus berdaya, produktif, dan berkontribusi dalam pembangunan ekonomi kreatif nasional.

Tags

Artikel Terkait

Terkini