Jakarta — Putra dari aktor senior Roy Marten, Gibran Marten berbagi pengalaman seram sekaligus tantangan aktingnya dalam film horor terbarunya “Lorong Kost” yang mengambil lokasi syuting di sebuah gedung terbengkalai di kawasan Bandung. Jawa Barat. Dalam film tersebut, Gibran berperan sebagai Bayu, seorang mahasiswa playboy yang skeptis terhadap hal-hal mistis, sebelum akhirnya dihadapkan dengan kejadian-kejadian supranatural yang mengubah pandangannya.
“Bayu itu karakter mahasiswa teladan, tapi enggak lulus-lulus. Playboy, suka godain cewek-cewek di kos-kosan itu, dan dia paling enggak percaya sama hantu. Tapi lama-lama dia nemuin sesuatu yang aneh sampai akhirnya sadar kalau memang ada yang enggak beres di situ,” ujar Gibran saat ditemui di Pesona Square, Depok, Kamis (5/6/2025).
Meski akting sebagai playboy diakuinya cukup mudah, Gibran mengungkap justru bagian tersulit saat harus memerankan ketakutan yang ekstrem. “Susahnya tuh pas adegan takut banget. Karena kan karakter Bayu ini awalnya skeptis, jadi pas dia takut harus langsung ekstrem banget. Enggak bisa setengah-setengah. Itu diulang-ulang seharian sama sutradara sampai benar-benar dapet histerisnya,” lanjutnya.
Tak hanya di depan kamera, suasana mistis juga terasa di lokasi syuting. Adik dari Gading Marten mengaku mengalami kejadian tak masuk akal saat menginap di hotel yang memang dipilih tim produksi karena nuansa angkernya. “Waktu itu saya sekamar sama Jordan (pemeran polisi di film). Kita lagi live TikTok, tiba-tiba kayak ada perempuan masuk ke toilet. Kita berdua langsung saling pandang dan saya langsung cabut. Jordan masih stay di situ, saya langsung pindah ke apartemen,” cerita Gibran.
Lebih jauh, Gibran mengaku dirinya memang penakut dalam kehidupan nyata, meski sering tampil garang di layar kaca. “Masalahnya hantu kan enggak bisa ditonjok, tembus. Jadi saya mendingan enggak usah nantang-nantangin deh. Saya dari kecil juga sering ngalamin kayak gitu. Di rumah papa di Kalimarang itu sering ada suara manggil-manggil. Bahkan sempat kerekam juga suaranya,” ujarnya.
Film horor ini sendiri mengambil lokasi di sebuah gedung kosong yang disulap menjadi kos-kosan murah penuh sekat kamar kecil, yang disebut-sebut memiliki riwayat mistis. “Setiap hari syuting di sana tuh rasanya enggak enak. Hampir tiap malam ada aja kejadian,” tutup Gibran.
Film ini dijadwalkan tayang dalam waktu dekat dan diharapkan bisa memberikan warna baru di genre horor Indonesia dengan atmosfer seram yang bukan cuma di cerita, tapi juga di balik layar.
Artikel Terkait
Ketegangan Memanas, Israel Serang Fasilitas Nuklir Iran, Klaim Cegah Ancaman Senjata Nuklir
Karangan Bunga untuk Al Ghazali dan Alyssa Daguise Penuhi Area JICC, Ucapan Selamat Mengalir dari Berbagai Kalangan
Kabar Duka, Chef Anne Burrell Meninggal Dunia di Usia 55 Tahun, Diduga Alami Henti Jantung
Ustaz Derry Sulaiman Puji Nuansa Keraton Jawa dan Kehadiran Para Ulama Acara Ngunduh Mantu Alyssa